Archive for May, 2014

Gambar

A.Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan

1. Definisi Pengambilan Keputusan

            Para pakar manajemen telah banyak mengemukakan pendapatnya tentang definisi pengambilan keputusan dalam konteks manajemen. Untuk kepentingan pembahasan ini penulis mengemukakan beberapa pendapat saja sebagai dasra konseptual dalam memahami apa sebenarnya pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen pada sebuah organisasi.

            Robins (1997:236) berpendapat bahwa “decision making is which on choses between two or more alternative”.Berdasarkan pendapat diatas,dapat dipahami bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah memilih dua alternatif atau lebih untuk melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok.(Syarafuddin dan Anzizhan,2004).

            Jadi,Pengambilan Keputusan adalah memilih beberapa opini atau pendapat melalui proses pemikiran dan perhitungan yang matang demi memenuhi keinginan yang akan dicapai dam menguntungkan bagi individu dan kelompok.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

            Dalam Pengambilan Keputusan ,Manajer akan selalau berurusan dengan nilai-nilai atau efek-efek yang akan datang,yang pada tingkat tertentu akan masih belum diketahui dan diperkirakan apa yang akan terjadi. Proses pengambilan dan mengevealusi keputusan tentu dipenuhi oleh berbagai alasan. Banyak pilihan teknik pengambilan keputusan yang tersedia bagi manajer, baik pilihan yang berbau terkaan,tekanan sampai analisis matematis yang amat canggih. Tidak ada dasar satu pun yag terbaik untuk semua keadaan, semua bergantung dan berlatar belakang pada pengetahuan pada pengetahuan manajer serta situasi khusus dalam pengambilan keputusan. Beberapa pilihan teknik ( Gorge R.Terry & Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen (terj. G.A Ticoalu, Jakarta : Bumi Aksara, 2001)p.20) pengambilan keputusan yang sering diambil :

1. Analisis marjinal, yaitu dengan membandingkan persoalan ekonomis, bujet, atau laba yang akan di dapat atau dihasilkan.

2. Teori Psikologi, yaitu persoalan yang harus diputuskan bersifat tidak ekonomis,atau berdasarkan kepuasan individual, berpegang teguh pada tradisi atau untuk menjaga citra semata-mata.

3. Intuisi/bisikan hati, biasanya bercirikan perasaan -perasaan batin orang yang mengambil keputusan. Mungkin sejenis indera keenam atau keinsyafan yang tak terterangkan. Biasanya seketika timbul, terkadang tidak rasional atau sesuai pola yang mapan. Walaupun tidak selalu memberi hasil hasil yang memuaskan tetapi cepat memberikan keputusan.

4. Pengalaman, dalam hal ini adalah persoalan telah mendapatkan kesempatan mengalami peristiwa terlebih dahulu dibandingkan kawan yang lain.Pengalaman memberikan banyak bimbingan, menolong untuk membedakan dan membantu menggeneralisasi keadaan. Pengalaman harus dipakai, tetapi seorang manajer tidak perlu terikat dengannya.

5. Mengikuti pemimpin, sejumlah besar keputusan dibuat mengikuti anjuran, perintah atau keputusan pimpinan diatasnya (bisa saja pemilik modal atau pemilik galeri). Biasanya jika praktik ini diikuti, maka keputusan-keputusan besar sudah dicapai.

6. Percobaan, merupakan dasar pembuatan keputusan yang biasa digunakan dalam penyelidikan ilmiah dan dalam rencana pengenalan produk batu atau karya ekperimentatif.Melakukan teknik ini relatif lebih mahal.

7. Analisis, dalam keadaan tertentu keputusan dapat diambil dengan memcah-mecah (menganalisis) persoalan atas berbagai komponen secara terpisah dan juga dalam hubungannya dengan komponen lain.Jadi segi-segi kritis dalam mengambil keputusan ditampilkan ke depan dulu baru mengambil keputusan. Kemampuan untuk membuat persoalan menjadi suatu konsep merupakan suatu langkah penting dalam pendekatan ini.

8. Metode-Metode Kuantitatif, metode-metode ini menggambarkan : (I) suatu pandang yang luas dan kadang disebut dengan istilah ‘system view’(pandangan sistem-sistem), (2) Identifikasi dan pengukuran tujuan, (3) Penghitungan semua faktor tak tetap yang bersangkutan. (4) Optimalisasi atau minimalisasi suatu fungsi tertentu,seperti efisiensi belanja, (5) cara berpikir teratur dan metodologi yang logis.

(Mikke Susanto,2004)

B. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi

            Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

            Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang pengambil keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, dan tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.

            Keputusan terstruktur (structured decision), sebaliknya, sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan sekan-akan masih baru.Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini, dan Keputusan Semistruktur (semistructured decision) yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama. Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

            Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:

  1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
  2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
  3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
  4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
  5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
  6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
  7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
  8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
  9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.

 

1.    Fisik

Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2.    Emosional

Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3.    Rasional

Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4.    Praktikal

Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5.    Interpersonal

Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6.    Struktural

Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

 

D. Implikasi Manajerial

            Penerapan Pengambilan Keputusan dalam manajemen merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang memiliki dampak atau efek yang besar terhadap kemajuan suatu manajemen.Oleh karena itu Pengambilan Keputusan oleh sutau Manajemen memerlukan proses dan pertimbangan yang matang dengan memperhatikan berbagai faktor dan standar deviasi pengambilan keputusan. Implikasi Pengambilan Keputusan ini akan menentukan maju atau mundurnya suatu manajerial apabila tidak memperhatikan atau mempertimbangkan semua informasi yang dimiliki oleh suatu manajerial,bahkan sebaliknya, Bila seorang pemimpin manajemen mampu mengolah informasi dengan baik maka ia akan mudah,bijak dan mudah dalam mengambil keputusan karena memiliki dasar yang kokoh berupa informasi yang diolah dengan akurat.

 

 DAFTAR PUSTAKA

1. Syafaruddin & Anzizhan, 2004, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Jakarta, Grasindo.

2. Susanto,Mikke, 2004 , Menima Ruang Menata Rupa,Wajah dan Tata Pameran Seni, Yogyakarta , Galang Press.

3. Shinerz,Candra, Dasar pengambilan keputusan,Jenis-jenis pengambilan keputusan organisasi,Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan,Implikasi Manajerialhttp://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/dasar-pengambilan-keputusan-jenis-jenis.html diakses pada tanggal 9 Mei 2014 pukul 23:14.