Menganalisa Kasus Kepemimpinan

Posted: January 27, 2014 in Uncategorized

Menganalisa Kasus Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN 

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang terorganisasi kearah pencapaian tujuan.

 

A.Tipe- Tipe Kepemimpinan

Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.

 

1) Tipe pemimpin Otokratis

 

Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:

 

• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi

• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata

• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat

• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya

• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).

 

2) Tipe Militeristis

 

Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:

 

• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya

• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya

• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan

• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan

• Sukar menerima kritikkan dari bawahan

• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan.

 

3) Tipe Paternalistis

 

Yaitu seorang pemimpin yang:

 

• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa

• Bersikap terlalu melindungi

• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif

• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.

• Sering bersikap maha tahu.

 

4) Tipe Kharismatis

 

Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).

 

5) Tipe Laissez Faire

 

Yaitu seorang yang bersifat:

 

• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.

• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.

• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.

• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya.

 

6) Tipe Demokratis

 

Yaitu tipe yang bersifat:

 

• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia

• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya

• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya

• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.

• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan

• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

 

CONTOH KASUS

KASUS 1 : HARTOYO SEBAGAI MANAJER

     DRS. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi pada suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Dia bekerja di perusahaan setelah dia pensiun dari tentara. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan tersebut, bahkan ada beberapa karyawan yang menunjukkan sikap tidak puas dan agresif atas kepemimpinannya sebagai middle manajer departemen produksi.

     Suatu ketika pada jam makan siang, Hartoyo bertanya pada Drs. Abdul Hakim,ak, seorang manajer departemen keuangan, “Apakah anda mengetahui mengenai semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi?”, Abdul Hakim menjawab, “Saya telah mendengar secara informal melalui komunikasi grapevine bahwa para karyawan anda merasa tidak senang dengan cara kerja anda dimana anda selalu mengambil suatu keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat para karyawan anda”. Dia (Hartoyo) menyatakan, “Dalam tentara, saya membuat dan mengambil semua keputusan sendiri untuk bagian saya dan semua bawahan mengharapkan saya berbuat begitu” pungkasnya tegas.

 

PERTANYAAN KASUS :

 

1.Gaya kepemimpinan macam apa yang digumakan oleh hartoyo? 

2.Bagaimana dengan keuntungan dan kelemahannya? 

3.Dan bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dengan dulu sewaktu dia masih menjadi tentara!

4.Apa konsekuensi bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? 

5.Apa saran saudara bagi perusahaan dalam tujuan merubah keadaan menjadi lebih baik?

Jawaban Kasus :

1.Gaya Kepemimpinan yang digunakan adalah Otokratis.

2.Keuntungan : Mengedepankan kedisiplinan,komitmen yang kuat dan struktural organisasi yang bagus.

  Kelemahan : Bawahan kurang puas dan rentan bekerja tidak maksimal,kinerja turun dan menghasilkany hasil yang tidak diinginkan.

3.Motivasi bawahan masih bagus sebelum hartoyo datang namun setelah Hartoyo datang mereka kurang puas dengan gaya kepemimpinannya,sehingga motivasi karyawan kurang.

4.Apabila tetap bertahan dengan gaya kepemimpinan maka kemungkinan bawahannya akan mengundurkan diri dengan sendirinya dan masa depan perusaahaan akan kelam.

5.Hartoyo harus merubah gaya kepemimpinannya karena yang ia pimpin adalah perusahaan yang membutuhkan kerja sama atasan dan bawahan agar menjadikan perusahaan berkembang dengan pesat,bukan militer yang hanya memetuhi perintah atasan.

 

Leave a comment